Debat Sengit Ngabalin di TV Sampai Fadli Zon Putar Rekaman Suara Jokowi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dan Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin saling berdebat dalam acara ILC di televisi yang bertema 'Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?' pada Selasa (22/1) lalu. Bahkan dalam perdebatan itu, Fadli Zon sampai memutar rekaman suara Presiden Jokowi untuk menyakinkan Ngabalin.



Perdebatan berlangsung sengit. Bahkan sampai host Karni Ilyas beberapa kali memberikan teguran pada Fadli Zon dan Ngabalin. Berikut ini petikan-petikan perdebatan Ngabalin sampai Fadli Zon memutar rekaman suara Presiden Jokowi via handphone:

Saat itu Ngabalin mengatakan diundang dalam acara ILC sebagai kapasitas Tenaga Ahli dan juru bicara pemerintah. Saat sedang mengungkapkan apresiasi pemerintah terhadap jalannya debat, tiba-tiba Fadli Zon memotong pembicaraan Ngabalin.

Fadli mempertegas kehadiran Ngabalin atas nama Presiden bukan atas nama salah satu calon presiden. "Ini harus jelas dulu, bukan atas nama capres tapi atas nama presiden. Ini berbeda. Biar posisinya jelas karena Anda masuk dalam UU ASN. Jadi bicara sebagai juru bicara presiden bukan capres," kata Fadli.

Ngabalin lantas mempertegas jika dirinya diundang atas nama pemerintah dan mewakili pemerintahan Presiden Jokowi. "Sekali lagi diundang atas nama pemerintah hadir dan ikut memberikan masukan atas acara ini," jelasnya.

Dengan lantangnya, Ngabalin juga menengaskan dirinya bukan bagian dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf."Kau (Fadli) tanya Tvone, kenapa undang saya? emang saya datang kesini suka-suka saya. Masa kau cemburu, Jokowi angkat saya sebagai pejabat," tegas Ngabalin.

Fadli Zon menilai di bawah kepemimpinan Jokowi banyak kegagalan di bidang hukum. Misalnya saja bidang hukum banyak diskriminasi hukum, persekusi. Dia juga menyinggung terkait rencana pembebasan ustaz Abu Bakar Ba'asyir.

"Misalnya kepada ustaz Abu Bakar Baasyir, yang bener yang mana, masak Presiden dikoreksi menterinya, saya kira tidak ada itu di negara lain begitu, ini kan antara jadi nggak jadi, ini menunjukkan presiden ini inkonsisten dengan apa yang diucapkan grasa-grusu," kata Fadli.

Mendengar hal itu, Ngabalin kemudian mengklarifikasi terkait perdebatan rencana pembebasan Abu Bakar Ba'asyir. Ngabalin tidak setuju dengan pernyataan Fadli Zon yang mengatakan ucapan Presiden terkait pembebasan Abu Bakar dikoreksi oleh menterinya.

"Karena pertimbangan kemanusiaan, sering diminta oleh keluarga, Presiden menerima itu dengan baik. Dia (Presiden Jokowi) meminta Menkopolhukan dan menteri-menteri terkait untuk mengkaji secara detail, secara mendalam apa yang salah," katanya dengan tegas.

Ngabalin juga menekankan bahwa Amerika Serikat pernah meminta Abu Bakar untuk dihukum dan diadili di AS. Namun ditolak Presiden Megawati Soekarnoputri. "Satu-satunya presiden perempuan Megawati Soekarnoputri yang menolak dia punya integritas memimpin suatu negara mengurus rakyat sendiri tidak urusan dengan dunia luar," kata Ngabalin dengan nada tinggi.

Fadli menengaskan tidak asal bicara terkait Presiden yang mengatakan akan membebaskan Abu Bakar Ba'asyir namun dikoreksi oleh menteri-menterinya. Namun Ngabalin tidak setuju dan meminta bukti kapan presiden bicara seperti itu.

"Di mana?," tanya Ngabalin dengan tegas

"Ada masa mau diperdengarkan," Jawab Fadli sambil memegang hanphonenya.

Suasana semakin memanas saat Fadli memulai memutarkan rekaman suara presiden. "Saya tantang putar jangan lama-lama Fadli," katanya sambil menunjuk ke arah Fadli.

Dengan tersenyum Fadli memutar rekaman suara Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait rencana pembebasan Abu Bakar Ba'asyir.

Namun Ngabalin merasa tidak mendengar kata-kata yang dimaksud Fadli Zon. "Ayo-ayo yang mana yang ante maksud. Sudah jangan pakai berita-berita bohong. Kemanusiaan bagian dari yang dipertimbangkan. Sudah lah matikan saja," tegas Ngabalin.

SUMBER

Comments

Popular posts from this blog

Rizal Ramli Sebut Menkeu Sri Mulyani SPG Bank Dunia

Adi Banting Motor karena Ditilang Tak Berhelm, Lawan Arus, Tak Bawa SIM-STNK

Kasihan Ahok BTP, Baru Ingin Menikahi Puput Nastiti Devi, Roy Kiyoshi Sudah Ramalkan Mereka Berpisah